Rabu, 23 Agustus 2017

This About, On The Job Training!

This About, On The Job Training!
*Nurahayati_Sulaiman

~Bulan 1~
Senin, 03 Juni 2017.
Tanggal ini menjadi peristiwa penting bagi saya.
Pastinya setiap orang punya kisah dan cerita masing-masing. Tinggal kita mengingatnya atau membanginya. Menulisnya atau membuangnya. Terkenang hingga masa tua.
Semua orang punya prinsip. Tinggal kita sebagai orang-orang yang berada di sampingnya itu untuk menghargai dan menghormati setiap prinsip tersebut selama tidak berada di atas ‘kegalauan’ kita.
Cerita ini bermula dari kewajiban di kampus yang harus saya selesaikan untuk bisa naik ke anak tangga selanjutnya hingga berakhir di anak tangga Wisuda, Amin.
Suatu kewajiban yang harus di penuhi oleh seluruh mahasiswa/i khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi dengan berbagai kosentrasi di Universitas Malikussaleh, Aceh.


Setelah menunggu sebulan berlalu usai masa UTS. Barulah Lebaran Idul Fitri 1438 H tiba dan ini saatnya masa-masa penantian itu di mulai. Sistem administrasi untuk saya di jurusan belum sampai ke tahap wisuda. Ada beberapa tahap yang harus di lalui dulu yaitu melakukan praktik atas nama On The Job Training (OJT), Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Skripsi. Setelah semua itu usai barulah toga itu bisa saya pakai.
Dan kini sudah saatnya saya berkata, Welcome OJT!
Pada saat itu, pertama kali saya masuk ke perusahaan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), pertama kali! Dalam rangka melaksanakan On The Job Training (OJT).
PT. PIM salah satu perusahaan Persero yang ada di Aceh Utara. Perusahaan ini merupakan anak Perusahaan dari Pupuk Indonesia (PI). Di PIM saya di tempatkan di Departemen Sistem Manajemen (Sismen).
Dalam gedung yang kini saya tempati itu terhimpun dua Departemen sekaligus. Meski pada dasarnya berbeda pintu masuk, namun tidak bisa di pungkiri bahwa kami tetangga yang dekat. Ada Departemen Sistem Manajemen (Sismen) dan Departemen Tata Kelola & Kepatuhan (TKK). Jadi berasa rame banget, bikin seruuu.
Meski sempat terlintas magang di Sismen sedikitnya keluar dari titik fokus konsentrasi. Namun pada akhirnya saya menyadari, dimanapun saya berada, kapanpun dan bagimanapun tempat itu tugas saya hanya menemukan dan menyimpan ilmu-ilmu baru itu dengan sebaik-baiknya. Toh, lulusan Ilmu Komunikasi kemana aja di perluhkan. Sederhanya seperti itu. Bisa jadi hal ini tidak akan saya dapatkan di tempat lain. Mungkin juga hal tersebut tidak bisa saya rasakan tanpa mereka yang kini saya sebut “temuda-temuda” (jangan bingung ya, ada pengertiannya di bawah).
Dua bulan, waktu yang singkat bisa bersama mereka. Paling tidak enam bulan lah, biar berasa lelahnya bersama mereka, heheh.
Maka dengan sadar, saya mengatakan magang di Sismen itu MENYENANGKAN! Serasa menjadi kesempatan yang luarbiasa ketika takdir menempatkan saya di sana. Bisa mendapatkan ilmu baru yang Insya Allah penting untuk penunjangan kapasitas diri saya.
Singkatnya pengalaman magang di bulan pertama ya seperti itu, ragu dalam bertindak namun tetap harus berani mencoba.
Bacakan cerita sambungannya di bulan Ke-2 di bawah ini (~,^)

~bersambung~

~Bulan 2~
Pengalaman di bulan kedua ini masih sama dengan bulan kemarin. Hanya saja bulan kedua ini saya lebih berani mencoba karena bulan ini bulan terkahir saya di PIM, toh hanya dua bulan kan! haha.
Nah, sebelum saya memperkenalkan para temuda-temuda seperti yang saya sebutkan di atas (maksudnya masih muda-mudaJJJ), yang ada di Departemen Sismen dan Departemen TKK, terlebih dulu saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada Pak Yono, selaku orang yang menempatkan saya di Sismen. Pak Kasuma Selaku Manager Dept. Sisimen. Bu Eva, selaku Pembimbing Materi. Pak Dedy Selaku Pembimbing Redaksi. Pak Diko, Pak Suryadi, Kak Rika dan Bu Jah.
Pak Nasrun Selaku Superintendent TKK. Pak Jainuddin, serta seluruh Karyawan-karyawati di Sismen dan TKK atau Takesi.
Sebenarnnya bingung harus mulai dari mana dan menceritakan bagaimana. Semuanya menyenangkan dan membahagiakan.
Baiklah, saya merasa bahwa orang-orang di bawah ini pantas untuk di ‘gibahkan’, saya mulai dari Kak Nur (Nur Asiah). Kakak ini sedang menjadi Staf Develoment Program (SDP) di PT PIM yang di tempatkan di Departemen Sismen. Kak Ustazah yang baik. Yang selalu bilang, adek tenang aja kalau anak KP memang seperti itu. Di bawa santai aja, ketika saya mengeluh gak ada kerjaaan. Kak Nur ini orangnya berprinsip banget, gak mau tergoyang dengan hal-hal yang menurutnya tidak bermamfaat. Hal demikian malah saat melihat caranya merespon terkadang bikin kocak, sampai ngakak, hahaha. Apa lagi kalau sedang di ‘sanjung’ sama Bang Atim (baca ke bawah ya). Pokoknya kekeuh banget. Semoga Akhy yang berjenggot datang pada saat yang tepat ya, Amin. Jangan mau sama Bang Atiem meskipun beliau pakek Wak Doyok (Maaf bukan iklan). Terimaksih kak untuk semuanya. Bisa berkenalan dengan beliau di @nurasiah_m.nur_a.



Okeh, kedua ada kak Moly (Moelly Mariska). Kakak yang katanya keturunan Lamno, itss ~mata biru~ ini lagi Management Trainee Program (MTP) di Departemen TKK. Kakak ini juga gak kalah baiknya. Selalu nyemangatin daa kuu di kala galau gak ada kerjaan. Kak Moly, makasih ya untuk semuanya. Kalau ingin tau bagaimana mata biru yang beliau miliki dari genetik nenek-nenek buyutnya cek saja Istagram @moekamoelly. Macam endors aja awak, tapi gak kok cuman mau berbagi pengalaman saja. Kak Moly anak Hukum Unsyiah lo, ayok merapat bagi yang suka-suka hukum atau politik gitu.
Ketiga, ada ciwi-ciwi Ina (Huwaina) dan Ipa (Diva Safitri). Mahasiswi Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Mereka menjadi teman baru di bulan kedua magang di PIM. Terimakasih ya sudah menjadi penyemangat dalam detik-detik konsul laporan, hihihi. Dan jangan bosan-bosannya tegur kalo aku mulai melupa ya, maklum manusia. J
Kalau ingin kenal sama mereka boleh follow @inaa_Junaidy, kebetulan yang satu ini sedang masa menyendiri. Boleh baget di jadikan teman curhat, biar kerasa galaunya dia bagaimana. Dan satu lagi @Divasafitrii, hanya bisa di jadikan teman aja ya. Kebetulan selangkah jodohnya mulai terlihat. Tapi yang pasti dua sejoli ciwi-ciwi ini baeekkkk sangat.
Nah, giliran perkenalan para hawa sudah siap, sekarang giliran para adam ya.J
Pertama ada Bang Publo (tolong read dalam bahasa inggris ya, tolonggg), semoga tidak membingungkan namanya. Maknain aja sesuka hatimu. Itu nama keren beliau. Kalau nama aslinya Muhammad Yatim, bagus benar kan namannya. Sering kami panggil Bang Antimo (bukan lagi iklan ya) or Publo, wkwkwk. Abang ini sedang menjalani masa-masa Management Trainee Program (MTP) di Departemen TKK. Kalau ingin tegok wajahnya silahkan buka istagram dan ketik @muhammad_atiem_mr. Terimakasih bang, udah jadi patner ngocak. Semoga kakak di dayah itu yang terbaik ya, Amin.
Kedua ada babang-babang asli Medan yang suka buka cabang, eh bukan cabang wirausaha apalagi cabang leadership. TAPI, buka cabang bagian “Mendua”. Ini nih yang sensetippp banget bagi perempuan. Entah bagaimana kisah mereka ber-Tiga selanjutnya. Semoga berakhir bahagia lah, layaknya sinetron-sinetron yang udah di set di tipi-tipi. Mungkin cabang-cabang itu hanya untuk bahan becandaan aja, semoga saja ya bang. Bang Rian ini lagi menjalani masa-masa Management Trainee Program (MTP) di Departemen Sismen. Untuk Bang Rian (Rian Maulana) terimaksih telah berbagi tugas luarbiasa. Khusus yang ingin gak saya kasih tau nama istagramnya. Saya takut yang membaca ini jadi tumbal selanjutnya, wkwkkw.
Yang terakhir ada Bang Haikal (Riyan Haikal), Lulusan Teknik Industri Unsyiah. Abang ini juga lagi menjalani masa-masa Management Trainee Program (MTP) di Departemen Sismen. Abang ini diantara dua bodigat di atas yang paling sering di ‘bully’, dalam artian sering banget mendapat perhatian lebih dari dua temannya  di atas. Seru banget kan jadi dia. Dan dia satunya-satunya adam di ruang kami yang katanya JOMLOH, eaakk. Dan katanya sih ini mau terbuka gitu sama orang yang dia suka, good luck! Semoga berhasil, dan jangan lama-lama ganggu anak orang ya. Langsung halalkan dia dan bawa ke Jannah, Amin. Tapi masih punya kesempatan nih bagi yang mau berkenalan dengannya. Langsung Japri aja di Istagram @riyanhaikal.
Setiap hari, saya di temanin sama mereka semua para temuda-temuda yang pengertian. Gomawo temudaku. Tiada hari tanpa ketawa, saling memojok hingga berakhir senyuman. Kece abis bah mereka.
Semoga tali persaudaraan ini selalu terjaga ya. Mohon maaf karena telah bercerita panjang lebar, tulisan ini segaja Aya tulis untuk jadi kenangan. Sekali lagi cerita ini tidak bermaksud mengandung unsur SARA, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Mohon maaf juga jika Aya bersalah dalam bersikap dan berbicara selama ini. Jangan di ambil hati jika ada yang kurang sesuai, itu semua hanya untuk bahan bercandaan aja gak lebih dari itu.
Maaf jika nanti chat yang di kirim hari ini Aya balas besok atau lusa, maklum paket adikmu ini selalu bermodalkan MB, pas-pasan. Dan kadang idupin paket pun cuman sebentar udah itu matiin lagi (curhat jadinya, hehe). Tapi Aya tidak pernah melupakan pengalaman berharga yang udah abang-abang dan kakak-kakak ajarkan. Terimong Geunaseh Kak Nur, Kak Moly, Ina, Ipa, Bang Atim, Bang Rian dan Bang Haikal dan seluruh kru yang terlibat (biar kayak skenario gituJ) Harapan Aya tetap tegur Aya ya, Always!
Jadi singkatnya, setiap kita pasti punya cerita masing-masing atas setiap pengalaman yang berlalu. Saran dariku, tulislah setiap pengalaman itu agar kamu bisa menceritakan pegalamanmu pada generasi selanjutnya. Agar mereka tahu, hal itu sebelumnya sudah kamu lalui tentang bagiamana pahit-senangya semuanya. Agar juga kamu tidak melupakannya akan kenangan-kenangan yang sempat melukiskan senyumanmu. Yang pasti ~cerita itu indah pada waktunya!~

#Mahasiswa bercerita
#duabulan
#58haribercerita
#OnTheJobTraining
#Komunikasi


~The end~



Bagikan

Jangan lewatkan

This About, On The Job Training!
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.