This About, On The
Job Training!
*Nurahayati_Sulaiman
~Bulan
1~
Senin,
03 Juni 2017.
Tanggal
ini menjadi peristiwa penting bagi saya.
Pastinya
setiap orang punya kisah dan cerita masing-masing. Tinggal kita mengingatnya
atau membanginya. Menulisnya atau membuangnya. Terkenang hingga masa tua.
Semua
orang punya prinsip. Tinggal kita sebagai orang-orang yang berada di sampingnya
itu untuk menghargai dan menghormati setiap prinsip tersebut selama tidak berada
di atas ‘kegalauan’ kita.
Cerita
ini bermula dari kewajiban di kampus yang harus saya selesaikan untuk bisa naik
ke anak tangga selanjutnya hingga berakhir di anak tangga Wisuda, Amin.
Suatu
kewajiban yang harus di penuhi oleh seluruh mahasiswa/i khususnya Jurusan Ilmu
Komunikasi dengan berbagai kosentrasi di Universitas Malikussaleh, Aceh.
Setelah
menunggu sebulan berlalu usai masa UTS. Barulah Lebaran Idul Fitri 1438 H tiba
dan ini saatnya masa-masa penantian itu di mulai. Sistem administrasi untuk
saya di jurusan belum sampai ke tahap wisuda. Ada beberapa tahap yang harus di
lalui dulu yaitu melakukan praktik atas nama On The Job Training (OJT), Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Skripsi.
Setelah semua itu usai barulah toga itu bisa saya pakai.
Dan
kini sudah saatnya saya berkata, Welcome
OJT!
Pada
saat itu, pertama kali saya masuk ke perusahaan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM),
pertama kali! Dalam rangka melaksanakan On
The Job Training (OJT).
PT.
PIM salah satu perusahaan Persero yang ada di Aceh Utara. Perusahaan ini
merupakan anak Perusahaan dari Pupuk Indonesia (PI). Di PIM saya di tempatkan
di Departemen Sistem Manajemen (Sismen).
Dalam
gedung yang kini saya tempati itu terhimpun dua Departemen sekaligus. Meski
pada dasarnya berbeda pintu masuk, namun tidak bisa di pungkiri bahwa kami
tetangga yang dekat. Ada Departemen Sistem Manajemen (Sismen) dan Departemen
Tata Kelola & Kepatuhan (TKK). Jadi berasa rame banget, bikin seruuu.
Meski
sempat terlintas magang di Sismen sedikitnya keluar dari titik fokus
konsentrasi. Namun pada akhirnya saya menyadari, dimanapun saya berada, kapanpun
dan bagimanapun tempat itu tugas saya hanya menemukan dan menyimpan ilmu-ilmu
baru itu dengan sebaik-baiknya. Toh, lulusan Ilmu Komunikasi kemana aja di
perluhkan. Sederhanya seperti itu. Bisa jadi hal ini tidak akan saya dapatkan
di tempat lain. Mungkin juga hal tersebut tidak bisa saya rasakan tanpa mereka
yang kini saya sebut “temuda-temuda” (jangan bingung ya, ada pengertiannya di
bawah).
Dua
bulan, waktu yang singkat bisa bersama mereka. Paling tidak enam bulan lah, biar
berasa lelahnya bersama mereka, heheh.
Maka
dengan sadar, saya mengatakan magang di Sismen itu MENYENANGKAN! Serasa menjadi
kesempatan yang luarbiasa ketika takdir menempatkan saya di sana. Bisa mendapatkan
ilmu baru yang Insya Allah penting
untuk penunjangan kapasitas diri saya.
Singkatnya
pengalaman magang di bulan pertama ya seperti itu, ragu dalam bertindak namun
tetap harus berani mencoba.
Bacakan
cerita sambungannya di bulan Ke-2 di bawah ini (~,^)
~bersambung~
~Bulan
2~
Pengalaman
di bulan kedua ini masih sama dengan bulan kemarin. Hanya saja bulan kedua ini
saya lebih berani mencoba karena bulan ini bulan terkahir saya di PIM, toh
hanya dua bulan kan! haha.
Nah,
sebelum saya memperkenalkan para temuda-temuda seperti yang saya sebutkan di
atas (maksudnya masih muda-mudaJJJ),
yang ada di Departemen Sismen dan Departemen TKK, terlebih dulu saya ingin
mengucapkan terimakasih banyak kepada Pak Yono, selaku orang yang menempatkan
saya di Sismen. Pak Kasuma Selaku Manager Dept. Sisimen. Bu Eva, selaku
Pembimbing Materi. Pak Dedy Selaku Pembimbing Redaksi. Pak Diko, Pak Suryadi,
Kak Rika dan Bu Jah.
Pak
Nasrun Selaku Superintendent TKK. Pak Jainuddin, serta seluruh
Karyawan-karyawati di Sismen dan TKK atau Takesi.
Sebenarnnya
bingung harus mulai dari mana dan menceritakan bagaimana. Semuanya menyenangkan
dan membahagiakan.
Baiklah,
saya merasa bahwa orang-orang di bawah ini pantas untuk di ‘gibahkan’, saya
mulai dari Kak Nur (Nur Asiah). Kakak ini sedang menjadi Staf Develoment Program (SDP) di PT PIM yang di tempatkan di
Departemen Sismen. Kak Ustazah yang baik. Yang selalu bilang, adek tenang aja kalau anak KP memang seperti
itu. Di bawa santai aja, ketika
saya mengeluh gak ada kerjaaan. Kak Nur ini orangnya berprinsip banget, gak mau
tergoyang dengan hal-hal yang menurutnya tidak bermamfaat. Hal demikian malah saat
melihat caranya merespon terkadang bikin kocak, sampai ngakak, hahaha. Apa lagi
kalau sedang di ‘sanjung’ sama Bang Atim (baca ke bawah ya). Pokoknya kekeuh banget. Semoga Akhy yang berjenggot datang pada saat
yang tepat ya, Amin. Jangan mau sama
Bang Atiem meskipun beliau pakek Wak
Doyok (Maaf bukan iklan). Terimaksih kak untuk semuanya. Bisa berkenalan
dengan beliau di @nurasiah_m.nur_a.
Okeh, kedua ada kak
Moly (Moelly Mariska). Kakak yang katanya keturunan Lamno, itss ~mata biru~ ini
lagi Management Trainee Program (MTP)
di Departemen TKK. Kakak ini juga gak kalah baiknya. Selalu nyemangatin daa kuu
di kala galau gak ada kerjaan. Kak Moly, makasih ya untuk semuanya. Kalau ingin
tau bagaimana mata biru yang beliau miliki dari genetik nenek-nenek buyutnya
cek saja Istagram @moekamoelly. Macam
endors aja awak, tapi gak kok cuman mau berbagi pengalaman saja. Kak Moly anak
Hukum Unsyiah lo, ayok merapat bagi yang suka-suka hukum atau politik gitu.
Ketiga,
ada ciwi-ciwi Ina (Huwaina) dan Ipa (Diva Safitri). Mahasiswi Jurusan Teknik
Informatika, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Mereka menjadi teman baru di bulan
kedua magang di PIM. Terimakasih ya sudah menjadi penyemangat dalam detik-detik
konsul laporan, hihihi. Dan jangan bosan-bosannya tegur kalo aku mulai melupa
ya, maklum manusia. J
Kalau
ingin kenal sama mereka boleh follow @inaa_Junaidy, kebetulan yang satu ini
sedang masa menyendiri. Boleh baget di jadikan teman curhat, biar kerasa
galaunya dia bagaimana. Dan satu lagi @Divasafitrii, hanya bisa di jadikan
teman aja ya. Kebetulan selangkah jodohnya mulai terlihat. Tapi yang pasti dua
sejoli ciwi-ciwi ini baeekkkk sangat.
Nah,
giliran perkenalan para hawa sudah siap, sekarang giliran para adam ya.J
Pertama
ada Bang Publo (tolong read dalam bahasa inggris ya, tolonggg), semoga tidak
membingungkan namanya. Maknain aja sesuka hatimu. Itu nama keren beliau. Kalau
nama aslinya Muhammad Yatim, bagus benar kan namannya. Sering kami panggil Bang
Antimo (bukan lagi iklan ya) or Publo, wkwkwk. Abang ini sedang menjalani
masa-masa Management Trainee Program
(MTP) di Departemen TKK. Kalau ingin tegok wajahnya silahkan buka istagram dan
ketik @muhammad_atiem_mr. Terimakasih bang, udah jadi patner ngocak. Semoga
kakak di dayah itu yang terbaik ya, Amin.
Kedua
ada babang-babang asli Medan yang suka buka cabang, eh bukan cabang wirausaha apalagi
cabang leadership. TAPI, buka cabang bagian “Mendua”. Ini nih yang sensetippp
banget bagi perempuan. Entah bagaimana kisah mereka ber-Tiga selanjutnya. Semoga
berakhir bahagia lah, layaknya sinetron-sinetron yang udah di set di tipi-tipi.
Mungkin cabang-cabang itu hanya untuk bahan becandaan aja, semoga saja ya bang.
Bang Rian ini lagi menjalani masa-masa Management
Trainee Program (MTP) di Departemen Sismen. Untuk Bang Rian (Rian Maulana)
terimaksih telah berbagi tugas luarbiasa. Khusus yang ingin gak saya kasih tau
nama istagramnya. Saya takut yang membaca ini jadi tumbal selanjutnya, wkwkkw.
Yang
terakhir ada Bang Haikal (Riyan Haikal), Lulusan Teknik Industri Unsyiah. Abang
ini juga lagi menjalani masa-masa Management
Trainee Program (MTP) di Departemen Sismen. Abang ini diantara dua bodigat
di atas yang paling sering di ‘bully’,
dalam artian sering banget mendapat perhatian lebih dari dua temannya di atas. Seru banget kan jadi dia. Dan dia
satunya-satunya adam di ruang kami yang katanya JOMLOH, eaakk. Dan katanya sih
ini mau terbuka gitu sama orang yang dia suka, good luck! Semoga berhasil, dan jangan lama-lama ganggu anak orang
ya. Langsung halalkan dia dan bawa ke Jannah, Amin. Tapi masih punya kesempatan nih bagi yang mau berkenalan dengannya.
Langsung Japri aja di Istagram @riyanhaikal.
Setiap
hari, saya di temanin sama mereka semua para temuda-temuda yang pengertian. Gomawo temudaku. Tiada hari tanpa
ketawa, saling memojok hingga berakhir senyuman. Kece abis bah mereka.
Semoga
tali persaudaraan ini selalu terjaga ya. Mohon maaf karena telah bercerita
panjang lebar, tulisan ini segaja Aya tulis untuk jadi kenangan. Sekali lagi
cerita ini tidak bermaksud mengandung unsur SARA, mohon maaf jika ada yang
kurang berkenan.
Mohon
maaf juga jika Aya bersalah dalam bersikap dan berbicara selama ini. Jangan di
ambil hati jika ada yang kurang sesuai, itu semua hanya untuk bahan bercandaan
aja gak lebih dari itu.
Maaf
jika nanti chat yang di kirim hari ini Aya balas besok atau lusa, maklum paket
adikmu ini selalu bermodalkan MB, pas-pasan. Dan kadang idupin paket pun cuman
sebentar udah itu matiin lagi (curhat jadinya, hehe). Tapi Aya tidak pernah
melupakan pengalaman berharga yang udah abang-abang dan kakak-kakak ajarkan. Terimong Geunaseh Kak Nur, Kak Moly, Ina,
Ipa, Bang Atim, Bang Rian dan Bang Haikal dan seluruh kru yang terlibat (biar
kayak skenario gituJ)
Harapan Aya tetap tegur Aya ya, Always!
Jadi
singkatnya, setiap kita pasti punya cerita masing-masing atas setiap pengalaman
yang berlalu. Saran dariku, tulislah setiap pengalaman itu agar kamu bisa
menceritakan pegalamanmu pada generasi selanjutnya. Agar mereka tahu, hal itu
sebelumnya sudah kamu lalui tentang bagiamana pahit-senangya semuanya. Agar juga
kamu tidak melupakannya akan kenangan-kenangan yang sempat melukiskan
senyumanmu. Yang pasti ~cerita itu indah
pada waktunya!~
#Mahasiswa
bercerita
#duabulan
#58haribercerita
#OnTheJobTraining
#Komunikasi
~The
end~
Bagikan
This About, On The Job Training!
4/
5
Oleh
https://nurhayatisuesa.blogspot.com/